Memasuki 2013 industri otomotif di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan baru. Yakni, kenaikan upah minimum buruh, kenaikan tarif listrik, hingga kemungkinan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Namun, sejumlah tantangan itu tampaknya bukan menjadi halangan bagi para pebisnis otomotif untuk terus berkembang, termasuk meluncurkan produk andalannya.
Menurut Gaikindo, penjualan kendaraan roda empat hingga akhir Desember 2012 mencapai 1,1 juta unit. Angka ini tumbuh 24,8% dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 894.164 unit.
Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto, dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, Kamis (17/1/2013), menyatakan sikap optimistis terhadap pertumbuhan penjualan roda empat di 2012.
Meski demikian, dalam melihat tantangan ke depan, Gaikindo memprediksi bahwa pertumbuhan di 2013 hanya akan mencapai sebesar 10% atau sekitar 1,2 juta unit.
Itu pun dengan catatan bahwa kebijakan tentang Low Cost Green Car (LCGC) atau mobil murah ramah lingkungan jadi diluncurkan pemerintah.
Menurut Jongkie, mobil LCGC akan menjadi alternatif mobil baru yang diminati masyarakat. Sebab, harganya dipasarkan akan di bawah angka Rp80 juta. Tetapi, lanjut Jongkie, jika kebijakan LCGC tak kunjung diluncurkan, maka angka prediksi penjualan mobil akan sama dengan tahun lalu, yaitu 1,1 juta unit.
Sementara itu di tempat yang sama, lembaga riset dan analisis internasional Frost & Sullivan memproyeksi industri otomotif Indonesia pada tahun ini tumbuh 7,5%, dengan estimasi penjualan mencapai 1,2 juta unit.
Permintaan terhadap segmen mobil penumpang diperkirakan meningkat 7,6% menjadi 840 ribu unit, sedangkan kendaraan komersil berpotensi tumbuh 7,3% menjadi 360 ribu unit.
Wakil Presiden Frost & Sullivan Asia Pasifik bidang Otomotif dan Transportasi Vivek Vaidya, menuturkan proyeksi itu mempertimbangkan stabilitas pertumbuhan ekonomi, kelancaran arus investasi, pembangunan infrastruktur serta peningkatan kapasitas produksi industri otomotif.
“Proyeksi pertumbuhan itu sangat bergantung pada penerapan program pengurangan emisi karbon (LEC) melalui pengembangan LCGC. Program LEC-LCGC ini yang akan mengubah posisi Indonesia di peta industri otomotif global,” ujarnya.
Menurutnya, penerapan program LEC-LCGC akan menciptakan peluang bagi industri otomotif Indonesia untuk mengejar Thailand, yang menempati urutan pertama di wilayah Asia Tenggara dengan angka penjualan sebanyak 1,4 juta unit pada 2012.