Kalender Astronomi 2012
November
14 November 2012: Bulan Baru
14 November 2012: Gerhana Matahari Total
17 November 2012: Puncak Hujan Meteor Leonids
28 November 2012: Gerhana Bulan Penumbral
28 November 2012: Bulan Purnama
Desember
03 Desember 2012: Oposisi Jupiter
05 Desember 2012: Merkurius Elongasi Barat
13 Desember 2012: Bulan Baru
14 Desember 2012: Puncak Hujan Meteor Geminids
21 Desember 2012: Solstice Desember
28 Desember 2012: Bulan Purnama
Kalender Gerhana 2012 - 2015
Gerhana Matahari 2013 diperkirakan terjadi pada bulan Mei dan November. Gerhana Matahari terjadi karena posisi Bulan menutupi Sinar Matahari ke Bumi. Dengan demikian Bulan berada antara Bumi dan Mtahari. Hal ini terjadi ketika Bulan baru dalam perhitungan kalender Bulan. Sebagian masyarakat Indonesia menyebut Bulan Baru dengan istilah lain yaitu Bulan Mati, dimana bagian sisi Bulan yang menghadap Bumi tidak disinari Matahari sehingga Bulan kelihatan tidak bersinar.
Gerhana Matahari pada 13 November 2013
Gerhana Matahari pada 9 Mei 2013
Gerhana Matahari pada 3 November 2013
Gerhana Matahari pada 29 April 2014
Gerhana Matahari pada 23 Oktober 2014
Gerhana Matahari pada 20 Maret 2015
Gerhana Matahari pada 9 Maret 2016
21 Agustus 2017 – Amerika Serikat dari Oregon ke South Carolina
2 Juli 2019 – Samudra Pasifik Selatan, Chile dan Argentina
14 Desember 2020 – Chili dan Argentina
4 Desember 2021 – Antartika
20 April 2023 – Timor Timur, Indonesia (Papua/Irian Jaya)
Gerhana Matahari pada 20 April 2023
8 April 2024 – Meksiko, Amerika Serikat dan Kanada
12 Agustus 2026 – Greenland, Islandia dan Spanyol
2 Agustus 2027 – Gibraltar, Afrika Utara dan Arab Saudi
22 Juli 2028 – Samudra Hindia, Australia dan Selandia Baru
25 November 2030 – Afrika Selatan, Samudera Hindia dan Australia
14 November 2031 – Samudera Pasifik
30 Maret 2033 – Alaska dan Samudra Arktik
20 Maret 2034 – Afrika Tengah dan Timur Tengah
2 September 2035 – China, Korea Utara, Jepang dan Samudera Pasifik
Lintasan Solar Eclipse tahun 2001 - 2020
Ketika Matahari-Bulan-Bumi berada dalam satu garis lurus dan piringan Bulan lebih besar dari piringan Matahari, terjadilah suatu peristiwa Gerhana Matahari Total. Di akhir tahun 2012, peristiwa tersebut akan teramati di bagian utara Australia danSamudra Pasifik bagian selatan dengan waktu puncaknya pada 05:12 WIB. (NASA Map and Eclipse Information)
Dini hari diarah langit timur sekitar rasi Leo terbentang puing-puing komet 55p/Tempel-Tuttle sejak 6 hingga 30 November. Kemudian puing-puing tersebut akan menghujam Bumi sebagai meteor sebanyak 15 an meteor tiap jam waktu puncaknya.
Seluruh bagian Bulan akan berada dalam bayangan penumbra Bumi pukul 21:32 WIB. Ketika itu Bulan akan terlihat sedikit meredup seakan tidak terjadi gerhana. Gerhana kali ini akan terlihat di sebagian besar Eropa, Timur Afrika, Asia, Australia,Samudra Pasifik, dan Amerika Utara. (NASA Map and Eclipse Information)
Planet termasif di tata surya akan berada pada jarat terdekat (4.0689 AU) dari Bumi. Saat ini lah waktu yang paling tepat mengamati Jupiter dengan atau tanpa alat bantu. Jika dilihat langsung, Jupiter akan terlihat sebagai bintang putih terang yang menghiasi langit sepanjang malam.
Ketika Matahari terbit, Merkurius akan menghiasi langit timur dengan ketinggian 20.6°.
Dengan hipotesis bahwa asteroids 3200 Phaethon mengemisikan debu ketika mengorbit Matahari, terjadilah hujan meteor Geminids sejak 7 hingga 17 Desember. Dari rasi Gemini, diperkirakan akan melintas 120 meteor tiap jam saat puncaknya. Fase Bulan baru kian mendukung pengamatan dengan langit yang gelap tahun ini.
Kutub Selatan Bumi akan condong ke arah Matahari sehingga Matahari berada pada titik balik selatan (Tropic of Capricorn) dengan deklinasi -23,44°. Peristiwa ini menandai awal musim dingin (winter solstice) di belahan Bumi Utara dan awal musim panas (summer solstice) di belahan Bumi Selatan.